Pertapaan Trappist Lamanabi
( O C S O )
  • Beranda
  • Pertapaan Lamanabi
  • Bertapa
  • Rahib Trappist
  • Ingin Menjadi Rahib?
  • Produk
  • Guesthouse
  • Lainnya
    • Beranda
    • Pertapaan Lamanabi
    • Bertapa
    • Rahib Trappist
    • Ingin Menjadi Rahib?
    • Produk
    • Guesthouse
  • Masuk

  • Akun Saya
  • Masuk sebagai:

  • filler@godaddy.com


  • Akun Saya
  • Keluar

Pertapaan Trappist Lamanabi
( O C S O )

Masuk sebagai:

filler@godaddy.com

  • Beranda
  • Pertapaan Lamanabi
  • Bertapa
  • Rahib Trappist
  • Ingin Menjadi Rahib?
  • Produk
  • Guesthouse

Akun


  • Akun Saya
  • Keluar


  • Masuk
  • Akun Saya

Ingin Menjadi Rahib Trappist di Lamanabi?

Tahap-tahap Pembentukan


Masuk biara bukanlah jalan pintas menuju kesucian. Demikianpun tidak ada jalan pintas untuk menjadi rahib. Seorang yang baru saja bergabung dalam pertapaan tentu saja membutuhkan banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan irama  hidup bertapa di dalam komunitas. Di dalam biara ia akan bertemu dengan orang-orang yang tak dikenalnya sebelum masuk. Mereka adalah saudara-saudara barunya, dengan segala suka dukanya, kelebihan dan kelemahannya. Selama tahun pertama yang disebut dengan masa postulat, seorang anggota baru dipersiapkan untuk berangsur-angsur beralih dari cara hidup lamanya ke dalam cara hidup di pertapaan. Dalam tahap ini komunitas semakin mengenal dia, begitupun sebaliknya. Sesudah menjalani masa postulat, ia diterima menjadi novis. Mulailah tahap resmi dalam hidup membiara. Dalam masa novisiat ini ia mendapat pembentukan dasar hidup kerahiban. Tahap novisiat dilangsungkan selama dua tahun.


Pada akhir, ia diperbolehkan mengikat diri pada komunitas dalam ikatan yang disebut kaul sementara. Masa pembentukannya dalam tahap ini, yang disebut masa monastikat dimaksudkan untuk memperdalam dan mengembangkan permbentukan dasar yang telah diperoleh di novisiat. Pada masa ini diberikan pelajaran-pelajaran yang berguna untuk memperdalam baik iman kristiani maupun spiritualitas ordo dan kerahiban pada umumnya.


Sesudah menjalani masa kaul sementara sekurang-kurangnya selama tiga tahun, ia diperkenankan mengikrarkan kaul agung. Dalam tahap ini ia mengikat diri pada komunitas secara definitif untuk seumur hidup. Dengan kaul agung, pembentukan belum selesai, melainkan harus dilanjutkan sampai mati. Inilah yang disebut on going formation (pembentukan terus-menerus). Seorang rahib perlu dibentuki dan membentuk diri terus-menerus, terlebih untuk zaman sekarang, yang ditandai oleh situasi yang selalu berubah dengan cepat dan mendalam.


Setiap kali rahib harus mawas diri untuk mengolah perubahan-perubahan itu dan menentukan sikap yang tepat terhadapnya. Dari satu pihak rahib diminta untuk bersikap terbuka dan fleksibel, dari lain pihak ia harus kritis dan tetap berpedoman pada tradisi kerahiban pada umumnya dna tradisi Cisterciensis pada khususnya.


Imamat


Panggilan Cisterciensis pertama-tama adalah panggilan untuk menjadi rahib. Karena itu setiap anggota perrtama-tama diarahkan dan dibentuk menjadi seorang rahib. Namun demikian, hal ini tidak menutup kemungkinan adanya rahib imam. Akan tetapi tetap harus dibedakan antara panggilan menjadi rahib dan panggilan menjadi imam. Panggilan imamat dan kerahiban pertama-tama adalah demi kepentingan serta pelayanan komunitasnya. Jika seseorang menerima kedua panggilan tersebut, maka ia diharapkan dapat mengintegrasikan panggilannya sebagai rahib dan sebagai imam.


Siap Bergabung?


Adalah keliru menganggap pertapaan adalah tempat terakhir yang harus dipilih setelah gagal dalam hidup bermasyarakat. Pertapaan bukanlah tempat pelarian. St. Benediktus dengan sangat mengingatkan seorang Abas agar jangan sampai terlalu mudah menerima seseorang masuk menjadi rahib. Harus diselidiki sungguh-sungguh apakah calon tersebut sungguh-sungguh mencari Allah. Jika Anda merasakan adanya benih panggilan Allah untuk memeluk hidup kerahiban di Pertapaan Lamanabi, kiranya Anda perlu memeriksa beberapa catatan di bawah ini.


  • Apakah Anda cinta akan alam kesunyian dan hidup terasing dari dunia?
  • Apakah Anda cinta akan hidup doa dan samadi, dapat menghargai ibadat bersama, bukan pertama-tama karena rasa terharu, melainkan karena kesadaran akan nyala kasih ilahi?
  • Apakah Anda memiliki kemampuan untuk hidup bersama?
  • Apakah Anda sudah dengan jelas dan nyata memahami inti hidup kerahiban?
  • Apakah Anda tidak segan dan mudah patah semangat dalam menghadapi kesukaran dan rintangan? Apakah anda bersikap optimistis dan gembira, tidak mudah tersinggung?
  • Apakah Anda berpandangan realistis?


Jika Anda yakin dengan jawaban-jawaban Anda, beberapa persyaratan berikut ini masih perlu diperhatikan:


  • Sudah dipermandikan secara Katolik sekurang-kurangnya selama lima tahun
  • Berstatus bebas
  • Berpendidikan serendah-rendahnya SLTA/sederajat
  • Berkepribadian matang dan berusia dewasa
  • Sehat baik jasmani maupun mental


Apabila Anda serius ingin menjawab panggilan untuk datang ke Lamanabi, silahkan menghubungi kami melalui surat atau sarana-sarana komunikasi lain yang tercantum dalam website ini. Para peminat biasanya dianjurkan untuk datang meninjau ke Lamanabi terlebih dahulu selama beberapa waktu di Penginapan Tamu. Tahap selanjutnya para peminat diminta untuk live-in bersama kami di dalam biara bersama para novis dan postulan selama sekurang-kurangnya tiga bulan untuk memperjenih motivasi dan untuk sampai pada keputusan dari keduabelah pihak, baik pihak peminat maupun pihak pertapaan.

Hak Cipta © 2023 Trappist Lamanabi - Semua Hak Dilindungi Undang-undang.

  • Beranda
  • Pertapaan Lamanabi
  • Bertapa
  • Rahib Trappist
  • Ingin Menjadi Rahib?
  • Produk
  • Guesthouse

Situs web ini menggunakan cookie.

Kami menggunakan cookie untuk menganalisis lalu lintas situs web dan mengoptimalkan pengalaman situs web Anda. Dengan menerima penggunaan cookie, data Anda akan dikumpulkan bersama data pengguna lainnya.

Terima